|
|
PROBOLINGGO
– Insiden pembagian zakat H
Syaikhon di Pasuruan yang menewaskan 21 fakir miskin pada 2008 tak menyurutkan
dermawan lain untuk membagi zakat mal secara langsung. Dimas Kanjeng Taat
Pribadi, pengusaha dari Desa Wangkal, Kec Gading, Kab. Probolinggo, membagikan
zakat Rp 600 juta kepada 5.000 fakir miskin.
’’Saya
sudah membagikan santunan sejak tahun 2006 yang dihadiri ribuan fakir miskin.
Alhamdulillah hingga kini tidak ada korban sama sekali,” ujar Dimas Kanjeng di
sela-sela pembagian zakat secara langsung di lapangan Desa Wangkal, Rabu (1/9)
sore.
Untuk
membagikan zakat uang tunai itu, Dimas Kanjeng dibantu panitia 500 orang.
Ratusan panitia dengan kaus dihiasi foto Dimas Kanjeng berseliweran mengatur
ribuan fakir miskin. Puluhan personel polisi, TNI, Satpol PP, hingga tenaga
medis juga siaga.
Siapa
Dimas Kanjeng? ’’Orang mengira saya tidak bekerja, padahal saya punya tambang
batubara di luar Jawa, supermarket, jual-beli mobil di Jember, juga jual
beli berlian. Saya tidak sombong lho, penghasilan saya ratusan juta
setiap bulannya,” ujar ayah dua anak itu menepis isu bahwa dirinya selama ini ongkang-ongkang.
Sebagian
tetangga hanya tahu bahwa Dimas Kanjeng yang gerbang rumahnya mirip padepokan
itu sebagai paranormal. Sebagian tetangga lainnya mengenalnya hanya menunggui
rumahnya itu. Padahal, dia sering ke luar kota untuk bisnis.
’’Selain
santunan, tahun ini saya akan memberikan pengobatan gratis akupunktur dan pengobatan
herbal kepada fakir miskin. Silakan nanti datang ke rumah saya, mungkin ada
yang kena kanker hingga impoten,” ujarnya.
Dalam
pembagian zakat kemarin, 5.000 fakir miskin ditampung di tenda berukuran
sekitar 50 x 30 meter persegi. Mereka dipisahkan dalam dua kelompok besar,
laki-laki dan perempuan. Sejak pukul 13.00, sejumlah fakir miskin dari Desa
Wangkal dan desa-desa sekitarnya mulai berdatangan. Mereka duduk lesehan di
tikar di bawah tenda itu, menunggu pembagian zakat yang dimulai sejak sekitar pukul
15.00.
Sekitar
pukul 15.00, Dimas Kanjeng datang ke lokasi dengan naik mobil patroli Polres
Probolinggo. Begitu turun dari mobil patroli, laki-laki paro baya yang
mengenakan gamis (baju khas Timur Tengah) berwarna putih itu langsung disalami
sejumlah warga.
Mirip
acara protokoler di Pemda, acara dimulai dengan pembacaan ayat suci Alquran.
Kemudian diteruskan dengan sambutan-sambutan dari berbagai pihak mulai,
panitia, Polres, camat, hingga kepala desa dari atas panggung berukuran besar
sekitar 15 x 5 meter.
Dalam
sambutannya, Dimas Kanjeng mengatakan, banyak warga yang salah sangka terhadap
dirinya. ’’Saya tegaskan, saya bukan kiai, habaib, atau ulama. Nama saya jangan
dibesar-besarkan,” ujarnya.
Dimas
Kanjeng mengaku tidak mau namanya dikultuskan gara-gara pembagian zakat massal
itu. ’’Jangan mengkultuskan saya, itu syirik kepada Allah. Syirik dosa yang
tidak diampuni oleh Allah,” ujarnya.
Setelah
secara simbolis memberikan santunan kepada 10 fakir miskin, ’’pasukan orange”
(panitia) kemudian membagikan amplop berisi uang kepada ribuan fakir miskin.
Mereka diatur layaknya barisan dalam salat. Saf pertama diminta maju melalui
lorong yang dipagari batang bambu.
Toko Online KANALRUWIT.COM 081225350070 menjual berbagai kosmetik dan kecantikan, obat kesehatan, alat bantu sex, pembesar penis, kondom silikon, obat kuat vitalitas pria alami, obat tahan lama, obat perangsang pria wanita, Terlengkap Termurah kwalitas international...
BalasHapus